Angklung Saung Udjo | Budaya - Musik - Anak Anak

Weekend kemarin, saya berkesempatan ke Bandung untuk menghadiri pernikahan teman kantor. Setelah acara, kami mengunjungi Saung Angklung Udjo. Meski macet, pertunjukan musik angklung dan tarian tradisional di sana sangat mengesankan. Interaksi dengan penonton, terutama saat kami diajak bermain angklung bersama, membuat pengalaman ini tak terlupakan. Bagi pecinta budaya dan musik, tempat ini sangat direkomendasikan!

EKSPLORASI

11/11/20153 min read

Weekend kemarin saya dapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Bandung dalam rangka salah satu teman kantor kami menikah. Setelah sekian lama direncanakan tidak jadi-jadi akhirnya sekalian bersamaan pas ada acara ini. Setelah terjebak macet, akhirnya perjalanan kurang lebih 6 jam berakhir saat sampai di penginapan. Esok paginya kami langsung menuju ke acara pernikahan, dan setelah itu langsung lanjut jalan ke destinasi pertama yaitu Tangkuban perahu. Yang sayangnya pada saat itu turun hujan sangat deras dan kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan naik ke kawah Tangkuban Perahu. Perjalanan pun di lanjutkan untuk turun lagi menuju destinasi ke dua yaitu Saung Angklung Udjo. Perjalanan ke Saung Angklung Udjo sendiri cukup memakan waktu karena macet, tampaknya macetnya Bandung kalau weekend sudah bisa bersaing dengan jakarta kalau weekend. Angklung Saung Udjo berlokasi di Jl. Padasuka 118, Bandung 40192 West Java – Indonesia (phone : +62 22 727 1714, +62 22 710 1736. Fax : +62 22 720 1587. E-mail : Info@angklung-udjo.co.id). Angklung Saung Udjo didirikan awalnya oleh Udjo Ngalagena dan istrinya pada tahun 1966 sebagai bentuk dedikasi beliau untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Sunda. Tempat ini merupakan salah satu tujuan wisata budaya yang cukup lengkap, mulai dari arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu, dan workshop untuk alat musik bambu. Namun pada kesempatan ini yang bisa kami nikmati hanyalah pertunjukan musiknya. Awalnya saya tidak mempunyai impresi apa-apa tentang pertunjukan yang akan ditampilkan. Pertunjukan diawali dengan demo wayang Golek. Dibilang demo karena tidak menampilkan keseluruhan cerita. Dan saya baru tau meskipun wayang golek, ceritanya pun masih tidak jauh-jauh dari Mahabarata. Tokoh-tokohnya pun kurang lebih sama dengan yang ada di wayang kulit.

Setelah demo wayang, dilanjutkan dengan tarian dari anak – anak didik Angklung Saung Udjo dengan diiringi oleh musik angklung dan instrumen – intrument pendukungnya. Di sini saya sudah mulai menikmati rangkaian pertunjukan acara ini setelah melihat muka – muka anak yang masih polos dan sangat bersemangat untuk menampilkan performance mereka.

Pertunjukan dilanjutkan dengan tarian topeng, tari yang identik dengan budaya sunda (Cirebon). Tarian ini cukup membutuhkan teknik yang khusus karena topeng yang digunakan cukup berat, untuk menempelkannya hanya menggunakan gigitan si penari. Dan ditambah lagi selah untuk melihat sangatlah kecil diantara lubang – lubang topeng tersebut

Masih impress dengan tari topeng, kali ini seluruh pengunjung kembali disuguhi dengan performance musik angklung dari anak – anak didik Angklung Saung Udjo. Dan yang lebih istimewa lagi, setelah membawakan beberapa lagu, seluruh pengunjung diajak untuk memainkan angklung bersama – sama. Seluruh pengunjung dibagikan angklung satu satu, dan dikasih petunjuk untuk menggunakannya. Dan dengan tuntunan dari Teh Lia yang geulis, kami bisa bersama – sama seluruh pengunjung bisa memainkan beberapa lagu. Luar biasa sekali perasaan seluruh pengunjung malam itu, yang sebelumnya belum pernah memainkan angklung sama sekali, sebagian besar belum pernah bertemu sebelumnya, namun mampu memainkan beberapa lagu secara bersama – sama.

Akhirnya pertunjukan ditutup dengan seluruh anak pengisi pertunjukan mengajak seluruh pengunjung untuk menari bersama – sama di area pertunjukan dengan diiringi musik angklung dan instrument pendukungnya.

Hanya kurang lebih sekitar 2 jam, langsung impresi saya terhadap tempat ini langsung naik tinggi. Konsep pertunjukan yang disajikan, antusiasme seluruh pengisi acara dan keterlibatan dari penonton menjadikan pertunjukan 2 jam tersebut sangatlah luar biasa. Yang bisa saya katakan tentang pertunjukan ini : Jika anda menyukai budaya, musik dan anak kecil, maka 10/10 saya akan merekomendasikan untuk mengunjungi tempat ini 🙂