Branding untuk Personal & Produk, Apakah Beda?
Apakah Anda tahu perbedaan mendasar antara personal branding dan produk branding? Artikel ini mengungkap bagaimana personal branding menuntut keaslian dan konsistensi, sementara produk branding lebih fleksibel dalam menciptakan citra. Baca selengkapnya untuk memahami pentingnya kejujuran dan bagaimana keduanya dapat mempengaruhi keberhasilan branding Anda.
BRAND, MARKETING & BISNIS
5/15/20241 min read


Ada satu hal yang sangat membedakan antara personal branding dan produk branding. Secara konsep teknis, branding untuk personal dan produk kurang lebih sama. Namun, dalam personal branding, terdapat faktor yang melekat yang akan sulit untuk dipisahkan.
Branding Produk
Dalam branding produk, kita lebih mudah menciptakan citra, bahkan dari yang belum ada sebelumnya. Misalnya, kita bisa membuat citra sebuah brand minuman yang peduli terhadap lingkungan dan menggunakan bahan alami. Citra tersebut lebih mudah untuk diciptakan dan dikendalikan karena produk tersebut tidak memiliki sejarah atau latar belakang pribadi yang kompleks.
Personal Branding
Berbeda dengan personal branding, mencitrakan seorang tokoh dengan image tertentu, seperti peduli lingkungan, tidak semudah menciptakan citra untuk sebuah produk. Dalam personal branding, keaslian sangat penting. Orang akan melihat apakah tokoh tersebut memiliki rekam jejak yang mendukung citra yang ingin ditampilkan. Misalnya, apakah tokoh tersebut benar-benar peduli terhadap lingkungan dalam kesehariannya dan apakah tindakan serta pernyataannya konsisten dengan nilai-nilai tersebut?
Oleh karena itu, dalam personal branding, lebih dianjurkan untuk mencitrakan atau memperkuat nilai-nilai yang memang sudah menjadi bagian dari rekam jejak seseorang. Kemudian, nilai-nilai tersebut didesain sedemikian rupa agar citra tersebut terbentuk lebih kuat. Ini penting karena citra yang lebih terbukti dan konsisten akan terasa lebih jujur dan genuine, bukan dibuat-buat.
Kesimpulan
Dalam branding produk, kita memiliki lebih banyak kontrol dan fleksibilitas dalam menciptakan citra dari awal. Sementara itu, dalam personal branding, keaslian dan konsistensi dengan nilai-nilai yang sudah ada sangat penting untuk membangun citra yang kuat dan dipercaya oleh publik.
Dengan pemilihan kepala daerah yang akan datang, masyarakat harus lebih hati-hati terhadap pencitraan. Personal branding yang dibuat-buat tanpa dasar yang kuat akan mudah terlihat dan kehilangan kepercayaan publik. Oleh karena itu, baik untuk produk maupun individu, kejujuran dan keaslian dalam branding adalah kunci sukses yang harus dijaga.
Mari Menikmati Belajar dan Bermain
aprintoyuwono@gmail.com