FIFA Bersama 2K, Celaka atau Juara?

Dalam dunia game sepak bola, dominasi EA dengan FIFA (sekarang EA FC) dan Konami dengan PES (sekarang eFootball) sudah menjadi hal yang lazim selama lebih dari dua dekade. Namun, dengan perubahan besar seperti EA yang melepas lisensi nama FIFA dan munculnya kabar bahwa 2K akan mengambil alih lisensi tersebut, lanskap game bola bisa berubah drastis. Bagaimana 2K akan menghadapi tantangan ini?

EKSPLORASISPORT INSIGHTS

8/25/20243 min read

Dulu waktu kecil saya merupakan anak rental sejati dari jaman PS 1 waktu SD, SMA nyolong2 bolos buat nyempetin waktu ngerental hingga bisa nabung beli PS4 second. Dan pasti semua juga sudah tahu kalau mayoritas di rental itu pasti layar ijo, main game sepak bola. Dan mayoritas di daerah saya pasti Winning Eleven.

Image Source: Gamebrott

Sangat sedikit yang main FIFA, karena meski klub nya lebih lengkap, gameplay nya saat itu masih sangat jauh banget dibanding WE. Meski dulu di WE kita sering ngga realistis masang Roberto Carlos jadi striker, tapi lebih ngga realistis ada 1 player di FIFA yang bisa ngegolin berkali kali nggocek dari belakang sampe depan dan gol tanpa ngoper. Jadi hingga WE berubah jadi PES pun sepertinya masih terlalu berjaya kalau dibandingkan dengan FIFA. Menurut saya puncak nya PES (atau malah bisa di sebut mulai downfall nya PES kali ya) waktu PES 2017. Kualitas grafis dan gameplay nya paling oke (menurut saya pribadi) dibanding yang sebelum sebelumnya.

Pada saat itu player FIFA sudah lumayan banyak, dan sepertinya alasan utamanya karena lisensinya yang lebih lengkap, dan juga gameplay nya yang cenderung arcade dibanding PES yang lebih ke simulator (sekali lagi pendapat pribadi). Dan pada saat itu circle saya sudah mulai lebih banyak yang main FIFA dibandingkan PES, sepertinya memang lebih banyak yang suka gameplay arcade ketimbang simulator.

Puncaknya pada saat PES berubah menjadi eFootball dan mulai berubah menjadi in-app purchase. Pada awalnya saya sangat menantikan ini, bukan cuman karena gratisnya tetapi konsep cross-platform nya. Selama ini pengen main sama temen online, tapi terkendala platform nya. Tapi sayang banget peluncurannya ngga mulus, banyak error dan tentu konsekuensi kalau mau cross platform pasti ngorbanin gameplay, karena menangin kesamaan gameplay di setiap platform yang pasti beda - beda. Sampe sekarang pun beritanya itu cross platform belum kejadian.

Tapi emang sepertinya itu langkah strategis dari Konami, user base nya di dunia sudah kalah jauh dengan FIFA, kalah jumlah lisensi dan preferensi orang main game bola juga sudah berbeda. Dengan game gratis harapannya user base ngga semakin tergerus dan ngejar profit dari in app purchase aja udah.

Meskipun sebenernya saya sebenernya penggemar WE / PES / eFootball, tapi untuk 3 tahun terakhir karena lebih banyak temen yang main FIFA daripada eFootball, ya mau ngga mau ngikut. Dulu sih saya masih menikmati main sendiri, main master league nya WE, cuman sekarang karena waktu main udah berkurang jadinya main sekali sekali, dan main kalau sama temen doang. Nah mau ngga mau jadinya ngikut. Sampe FIFA yang di 2024 berubah EA FC karena lisensi nama FIFA tidak diperpanjang.

User base EA dan Konami sangatlah besar dan mendominasi. User base yang sudah dibangun selama lebih dari 2 dekade dan menghasilkan komunitas pemain yang tersebar di berbagai penjuru dunia, tentu bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai atau digeser.

Selain itu game mode yang ikonik seperti FIFAJ ultimate team dan career mode di EA FC (FIFA), serta Master League dan Become a legend di PES, tentu menjadi unique selling point yang membuat banyak player sangat loyal terhadap 2 game tersebut.

Masih belum ada informasi resmi bagaimana 2K bakalan membangun game ini, tapi yang pasti, menggeser dominasi EA FC dan e Football tentu sangat sulit kalau tidak bisa dibilang mustahil dilakukan di Indonesia. Beberapa pendekatan yang mungkin mungkin bisa menjawab keraguan itu:

  1. Jika 2K bisa menawarkan teknologi mekanik atau visual yang sangat bagus dan lebih advance dibanding yang sekarang ada (dimana itu sangat susah mengingat game2 bola yang ada saat ini juga sudah sangat advance)

  2. Game mode yang tidak kalah seru dari FUT / Master League / BAL / Career Mode.

  3. Penetrasi melalui komunitas dan kompetisi. Mengingat player di Indonesia sangat dipengaruhi oleh komunitas, maka bukan tidak mungkin jika penetrasi dilakukan secara masif melalui komunitas dengan mengadakan banyak kompetisi, player 2K Fifa juga akan membesar dengan sendirinya.

  4. Harga yang kompetitif. Konami sudah berinovasi dengan merubah format jadi game in-app purchase. EA FC yang masih tergolong mahal (sekitar 700rban) untuk game yang tiap tahun harus beli serie baru kalau mau konten nya update, dan setiap 2 tahun kalau masih tetap mau main online karena per 2 tahun server nya dimatikan

Kita tunggu saja bagaimana game ini melakukan inovasi untuk bisa meraih hati para penggemar game bola.