Masjid dan Inovasi: Playground untuk Jamaah Keluarga
Inovasi masjid seperti playground untuk anak dapat menarik jamaah keluarga, menjadikan masjid lebih ramai dan nyaman. Contoh sukses lainnya adalah Masjid Jogokariyan yang mengembangkan manajemen modern dengan program-program inovatif, menjadikan masjid pusat peradaban dan komunitas.
EKSPLORASISOSIAL POLITIK
9/1/20243 min read


Kemarin kebetulan lagi jalan keluar dan sudah lewat waktu ashar, Saya istri dan anak memutuskan untuk mampir ke Masjid Baitussalam BSD. Dan alasan kami mampir masjid tersebut bukan masjid yang lain adalah karena ada playground nya (selain tentu masjid nya nyaman). Yak, alasan si bocil ini yang membuat kami memilih mampir di masjid tersebut
Bahkan untuk ukuran masjid yang besar besar sekalipun, (sepertinya) tidak semua menyediakan ada playground atau minimal corner tempat anak untuk bermain.




Ada beberapa pertimbangan sebenarnya. Selain tentu karena segala keterbatasan (dana, ruang, pengelolaan dll), alasan nya biasanya supaya masjid menjadi area yang fungsinya hanya untuk ibadah. Fokus, jangankan menyediakan area bermain. Bahkan beberapa masjid mempunyai kebijakan selain jam sholat area masjid akan di kunci.
Di angle yang lain (tentu bagi masjid yang memiliki kecukupan sumber daya, sarana dan prasarana), arena bermain anak justru menjadi daya tarik untuk menarik para jamaah, terutama keluarga yang mempunyai anak untuk mengunjungi masjid tersebut. Selain itu tentu ada tujuan mulia lain yaitu membuat anak - anak terbiasa mengunjungi masjid dan mencintai masjid sejak dini
Tentu kita bisa menggunakan referensi Nabi Muhammad yang membuat masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, bahkan pusat peradaban bertumbuh. Artinya bukan sesuatu yang negatif jika pengurus mengupayakan area masjid menjadi area yang nyaman dan menarik untuk dikunjungi, tentu selama masih dalam koridor yang positif


Itulah menurut hemat saya fungsi DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) yang sebenernya. Bukan hanya mengorganisir pelaksanaan sholat dan ibadah utama lainnya, tetapi "memakmurkan" masjid dalam konteks jamaah yang hadir semakin banyak. Jamaah hadir semakin banyak tentu tidak haram jika menggunakan cara - cara yang tidak konvensional. Seperti contoh membangun sarana bermain anak yang secara fungsi tidak berhubungan langsung dengan ibadah sholat, namun cukup menarik untuk jamaah keluarga. Baik sadar ataupun tidak, hal tersebut merupakan teknik marketing yang berfungsi untuk menarik target audience untuk mendatangi masjid tersebut.
Contoh lain yang lebih ideal dan cukup terkenal adalah Masjid Jogokaryan. Bukan dengan membangun taman bermain anak, tetapi dengan cara yang lebih kompleks yaitu dimulai dengan membangun management masjid modern.


Dimulai dengan management data yang cukup rapih dan detail, mereka bisa memetakan profiling jamaah di daerah sekitar masjid dan mempelajari behavior mereka (kurang markom apa lagi ini kayak gini). Dengan hal tersebut dapat dibangun inovasi program - program yang bukan hanya menarik namun juga efektif menarik minat para jamaah untuk semakin rajin beribadah di masjid.
Saldo infaq Rp0, menjadi program yang cukup terkenal. Bagaimana supaya saldo infaq harus segera menjadi Rp 0,- dalam artian saldo tersebut cepat terserap dan tersalurkan bagi yang membutuhkan.
Program mensholatkan orang hidup, memberikan pelatihan sholat dari dasar terutama bagi orang orang yang belum bisa sholat, sehingga tidak malu untuk datang ke masjid.
Kampung ramadhan, Masjid Jogokaryan merupakan salah satu inisator yang membuat ramadhan menjadi semarak layaknya festival.
Program klinik masjid, penginapan murah meriah ATM beras dan berbagai program menarik lainnya tentu sangat bisa menjadi referensi bagaimana management masjid modern bisa dikembangkan.
https://masjidjogokariyan.com/




Oleh karena itu, membuat taman bermain anak hanya merupakan satu dari berbagai cara untuk membuat masjid benar benar menjadi makmur. Dengan ilmu marketing (dan tentu dukungan disiplin ilmu lainnya seperti management, organisasi, finansial) tentu kita dapat lebih mengenal target market kita, dan bisa mencapai goal utama, termasuk jika hal tersebut diterapkan diranah religi seperti membuat masjid menjadi lebih ramai dikunjungi untuk beribadah
Mari Menikmati Belajar dan Bermain
aprintoyuwono@gmail.com