Strategi Bertahan Saat Low Season

Musim sepi pasti datang. Saat konsumen berhemat dan kompetitor agresif, banyak brand mulai goyah. Artikel ini membahas strategi agar brand tetap relevan sepanjang tahun, dari penyesuaian komunikasi hingga membangun loyalitas jangka panjang. Siap bertahan, atau hanya musiman?

BRAND, MARKETING & BISNIS

6/14/20252 min read

  • Orang jadi lebih hemat

  • Ekonomi makin ketat

  • Dan tentu saja, persaingan makin sengit

Kalau brand Kamu cuma laku saat high season, siap-siap aja tenggelam waktu musim sepi seperti setelah Lebaran kali ini.

Kenapa?

Karena saat musim sepi datang:

Kalau strategi bisnis Kamu hanya mengandalkan momen-momen ramai, maka ketika masa tenang datang, performa bisa langsung anjlok.

Tapi tenang masih ada waktu buat mempersiapkan strategi jangka pendek dan panjang supaya brand Kamu tetap relevan sepanjang tahun.

Strategi Jangka Pendek (Yang Wajib)

Langkah ini penting untuk bertahan dalam kondisi sekarang ketika daya beli cenderung menurun.

1. Ubah Nada Komunikasi

Jangan agresif. Tunjukkan empati. Pahami situasi konsumen yang sedang menahan belanja. Gunakan bahasa yang lebih hangat, suportif, dan relatable.

2. Beri Promo Hemat

Bener, ini sudah umum. Tapi tetap perlu dilakukan dengan kreatif:

  • Bundling hemat

  • Skema cicilan ringan

  • Cashback menarik

Strategi Jangka Panjang (Yang Bikin Brand Tahan Banting)

Fokus pada value, bukan sekadar diskon besar-besaran.

Kalau ingin brand tetap relevan bahkan saat low season.

ini 3 langkah yang harus jadi fondasi:

1. Diversifikasi Produk

Bikin produk Kamu tetap relevan di berbagai musim.

Contoh:

  • Jual minuman dingin? Tambah varian panas untuk musim hujan.

  • Brand fashion muslim? Tambahkan koleksi untuk kerja, olahraga, atau outfit harian.

Tujuannya: Produk bisa digunakan kapan saja, nggak terpaku musim tertentu.

2. Engage Komunitas

Bangun interaksi di luar momen promosi besar.

Contoh:

  • Brand transportasi? Ajak komunitas traveler berbagi tips, bahkan saat bukan musim liburan.

  • Jualan cemilan? Ajak audiens bikin kreasi resep dengan produk Anda.

Tujuannya: Brand tetap hadir dalam keseharian audiens bukan cuma saat euforia musiman.

3. Bangun Hubungan Jangka Panjang

Pelanggan bukan sekadar angka transaksi.

Contoh:

  • Kirim ucapan ulang tahun, hadiah kecil, atau greeting di hari-hari spesial.

  • Buat loyalty program yang benar-benar personal.

Tujuannya: Brand Anda diingat, bahkan saat mereka belum beli lagi.

Low Season Itu Pasti Akan Datang...

Dan di saat itulah seleksi alam bisnis terjadi.
Brand yang siap dengan strategi jangka panjang akan terus berjalan, terus relevan.
Yang cuma mengandalkan musim ramai? Maaf, tapi bisa jadi cuma akan jadi cerita.

Jadi, brand kamu pilih yang mana?